Tuesday, April 24, 2012

PAUD di Cikarang Selatan

Cikarang Selatan adalah salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat. Pemerintah Kabupaten Bekasi, melalui Dinas Pendidikan, melakukan pembinaan terhadap lembaga-lembaga pendidikan yang ada di Kabupaten Bekasi. Untuk dapat melakukan pembinaaan, dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, maka di setiap kecamatan dibentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) PAUD/SD. Salah satu tugasnya adalah membina lembaga-lembaga pendidikan anak usia dini di setiap kecamatan, baik itu jalur formal maupun non-formal.

Dalam rangka pembinaan tersebut, UPTD PAUD/SD Kecamatan Cikarang selatan, satu bulan sekali  menggumpulkan seluruh PAUD jalur non-formal untuk diberikan pembekalan, baik itu dari segi administrasi maupun kompetensi lainnya. Tempat pertemuan adalah lembaga PAUD yang ada di kecamatan cikarang selatan. Pada bulan April 2012, tempat pertemuan diadakan di LPP Bina Bangsa, sebagai penyelenggara PAUD (KB/TK Alternatif) Tom Tom Lin.

Dalan pertemuan tersebut disampaikan oleh Penilik PNFI Kecamatan Cikarang Selatan , bahwa PAUD non-formal yang telah tercatat di UPTD Kecamatan Cikarang Selatan ada 36 (tiga puluh enam), baik berbentuk KoBer (Kelompok Bermain), TPA (Taman Penitipan Anak) maupun SPS (Satuan PAUD Sejenis). Nama Lembaga PAUD jalur non formal yang ada di Cikarang Selatan tersebut adalah sebagai berikut:
1       Tom Tom Lin, Mawar, Tunas Mekar VIII, Tunas Mekar XI, Tunas Mekar XIII, Alkasia I, Alkasia VII, Three Little Angels, Tunas Mekar I, Tunas Mekar II, Tunas Mekar IV, Tunas Mekar V, Alfath, Eklesia, Mawar VI, Al-Banniyah, Nurul Islam, Nusa INdah IV, Nusa Indah VIII, Nusa Indah IX, Kenanga, Sirojul Quro, Tiara Aksara, Al-Mukarromah N, Nusa Indah 99, Berdikari, Tanjung X, Tnajung XIII, Tanjung XXI, Nurul Ilmi, Mutiara Hati, Perintis, Melati, Villa 2, Rizmawannisa  
 
    Pada pertemuan ini, untuk membantu tugas Penilik PNFI Kecamatan Cikarang Selatan, dibentuk empat gugus. Satu gugus terdiri dari beberpa lembaga PAUD yang saling berdekatan secara geografis. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah koordinasi. Pada setiap gugus dibentuk ketua gugus. Tom Tom Lin masuk ke dalam gugus I, dan dipercaya sebagai ketua gugus, dengan anggota gugus sebagai berkut:
       Mawar, Tunas Mekar VIII, Tunas Mekar XI, Tunas Mekar XIII, Alkasia I, Alkasia VII.
      
      Sebagai ketua gugus lainnya adalah Three Little Angels, Nurul Islam dan Berdikari.

     Selain PAUD Non-Formal, seperti tersebut di atas, mulai tahun 2011, Penilik PNFI UPTD juga mendapat tugas membina PAUD jalur formal, yaitu Taman Kanak-Kanak. Data Taman Kanak-kanak yang terdaftar di dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi dan berada di wilayah kecamatan Cikarang Selatan dapat diperoleh di UPTD Kecamatan Cikarang Selatan.






h
s

Wednesday, April 11, 2012

Pembelajaran Tematik

Anak-anak yang sudah tamat belajar dari suatu lembaga PAUD kemudian melanjutkan pendidikan ke tingkat selanjutnya, yaitu se sekolah dasar (SD). Begitu masuk sekolah dasar, pada umumnya proses pembelajarannya langsung berubah total. Anak-anak yang biasanya belajar secara holistik, berubah dengan cara pembelajaran per mata pelajaran.
Umur berapakah anak-anak pada umumnya masuk SD? pada umumnya umur mereka barulah 6-7 tahun. Umur tersebut masih dalam rentang anak usia dini. Karena yang temasuk anak usia dini adalah anak dari usia 0 sampai dengan 8 tahun. Anak-anak usia dini masih belajar secara holistik. Maka metode pembelajaran yang paling tepat unutk anak SD kelas awal (kelas 1-3) adalah suatu metode belajar yang mengakomodir cara belajar mereka. Metode pembelajaran yang paling tepat untuk hal tersebut adalah metode pembelajaran tematik.
Apa itu pembelajaran tematik? Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Pola pembelajaran tematik adalah dengan membahas satu tema dalam satu proses kegiatan pembelajaran yang terdiri dari 3 kegiatan, yaitu kegiatan pembukaan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Maka apabila suatu sekolah atau lembaga pendidikan akan melakukan pembelajaran tematik, dalam jadwal pelajaran tidak dicantumkan mata pelajaran yang akan dipelajari, tetapi mencantumkan tema apa yang akan dibahas pada suautu hari atau jam pelajaran berjalan.
Apakah anak-anak akan dapat mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan Standar Isi tahun 2006? Dengan merancang suautu kegiatan dengan baik, maka mata pelajaran pokok, seperti Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial dapat dicapai dalam kegiatan Inti, sementara kompetensi dasar pelajaran lainnya, khususnya Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan serta Seni Budaya dan Ketrampilan dapat dicapai dalam kegiatan pembuka dan penutup.
Saat ini sudah banayk penerbit yang telahmenerbitkan buku pelajaran tematik untuk kelas SD awal. Jadi guru, sekolah atau lembaga pendidikan tidak perlu membuat atau menentukan tema apa yang akan dipelajari. Dari buku yang sudah ada bisa dimodifikasi untuk diterapkan sesuai dengan kondisi setempat. Tinggal suatu kemauan untuk mengubah suatu pola yang lama (konvensional) menjadi pola baru (tematik) untuk menjalankan proses pembelajaran yang sesuai dengan karakter dan cara belajar anak-anak.
Mengingat masih sedikitnya sekolah (kalau ada) yang sudah menerapkan metode pembelajaran ini, maka Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Bina Bangsa, melalui TalentSchool Homeschooling mulai tahun ajaran 2012/2013 membuka kelas SD awal dengan metode pembelajaran tematik. Kalau Anda ingin mengetahui tentang LPP Bina Bangsa silakan lihat di: http://www.facebook.com/pages/Bina-Bangsa/145590315464679?sk=info.