Friday, March 18, 2016

BELAJAR DENGAN METODE O-KAKI



Seorang neuropsikolog kelahiran Hartforld, Roger Wolcott Sperry, setelah melakukan penelitian secara intens tentans split-brain mendapatkan fakta bahwa otak manusia dapat dibagi menjadi dua bagian atau hemisphere. Kedua bagian tersebut adalah otak kanan dan otak kiri.

Berdasarkan peneliannya, kedua bagian otak tersebut mempunyai fungsi mental yang berbeda. Otak kanan dalam mengingat, bersifat mengingat dalam jangka panjang, sedangkan otak kiri mempunyai sifat mengingat jangka pendek. Otak kiri bekerja secara sistimatis, berurutan sedangkan otak kanan bekerja secara acak dan kreatif. Informasi lebih lengkap bagimana otak kita berfungsi dapat dilihat dari gambar di samping.

Proses pembelajaran di sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan lainnya, pada umumnya hanya menggunakan salah satu bagian otak, yaitu otak kiri. Siswa belajar hanya dengan menggunakan otak kiri saja, otak kanan istirahat saat mereka belajar. Maka siswa akan menjadi cepat lelah saat belajar, dan setelah beberapa menit belajar mereka melamum. Pada saat melamun, otak kanan bekerja karena otak kiri yang sudah lelah dan otak kanan yang masih segar.

Proses belajar akan menjadi lebih menyenangkan jika dapat dilakukan dengan memanfaatkan kedua belah otak tersebut. Seperti kita akan lebih nyaman dan cepat sampai tujuan jika berjalan dengan menggunakan kedua kaki secara bergantian, demikian juga belajar akan menjadi nyaman dan cepat apabila menggunakan kedua belah bagian otak. Hal ini sudah kami buktikan dalam proses pembelajaran matematika dan bahasa inggris pada anak-anak yang kami bimbing.

Metode belajar dengan menggunakan kedua belah otak ini kita namakan METODE O-KAKI. Belajar dengan memanfaatkan secara optimal potensi Otak KAnana dan KIri. Kami adalah praktisi pendidikan yang telah berpengalaman hampir 20 tahun. Kami selalu mengembangkan metode belajar yang tepat sesuai dengan usia anak. Akhirnya kami menemukan METODE O-KAKI untuk pembelajaran matematika.  METODE O-KAKI telah terbukti membuat anak dari usia PAUD sampai Orang Tua menjadi lebih menyukai Matematika.

METODE O-KAKI juga menerapkan berbagai teori belajar yang ada. Teori belajar yang diterapkan pada metode ini adalah teori belajar behaviorisme, teori belajar kognitif kognitivisme dan teori belajar struktur konstruktivisme. Anak haruslah membangun pengetahuannya sendiri dari yang sederhana menuju yang kompleks secara bertahap. Ini sesuai degan teori belajar konstrukvisme. Dalam membangun pengetahuannya anak dfasilitasi untuk memperoleh informasi dan mengorganisir, menyimpan dan menemukan hubungan antara inforamsi yang ada. Hal ini sesuai dengan teori belajar kognivisme. Selain itu anak diberikan banyak latihan untuk membentuk pembiasaan. Hal ini sesuai dengan pendangan teori belajar behavioresme.

Jadi belajar dengan METODE O-KAKI adalah cara belajar yang komprehensif. Menggunakan seluruh kekuatan atau potensi otak dan menerpakan seluruh teori belajar yang ada saat ini. Bagiamana praktek belajar matematika dengan METODE O-KAKI? Silakan hubungi kami.