Monday, July 23, 2012

POTENSI ANAK

Potensi adalah sesuatu yang sudah anda, tetapi perlu diolah, dikelola dan dikembangkan supaya dapat menjadi hal yang berguna. Menemukan potensi seringkali bukan suautu pekerjaan yang mudah. Seperti negara kita yang memiliki berbagai macam potensi, seorang anak juga memiliki berbagai macam potensi. Negara kita yang memiliki banyak potensi alam, ternyata sampai saat ini belum juga bisa menjadi negara maju, karena pemerintah dan bangsa kita belum bisa mengolah potensi tersebut dengan benar.

Mendidik anak bertujuan mengembangkan potensi anak. Karena anak memilili banyak potensi, yang oleh Gardner didefinisikan sebagai sembilan kecerdasan, yaitu kecerdasan diri, kecerdasan orang, kecerdasan kata, kecerdasan angka, kecerdasan gambar, kecerdasan nada, kecerdasan tubuh, kecerdasan alam dan kecerdasan spiritual, maka seluruh potensi tersebut haruslah dikembangkan supaya anak berkembang menjadi manusia yang utuh dan seimbang. Jika kita tidak mengolah seluruh potensi anak dengan memberikan penekanan pada potensi unggulnya, maka akan terbentuk anak-anak yang terbelah jiwanya serta tidak mengerti arah dan tujuan hidupnya.

Dari kesembilan kecerdasan yang dimiliki setiap anak paling tidak ada tiga kecerdasan yang menjadi kekuatan setiap anak. Sangat sedikit dapat ditemukan anak yang memiliki kekuatan yang tinggi dari kesembilan kecerdasan tersebut. Setiap anak tentunya mempunyai kombinasi dan kekuatan kecerdasan yang berbeda-beda, mengingat setiap anak adalah unik. Sampai saat ini, sebagian besar orang tua berpandangan anak yang cerdas adalah anak yang memiliki kecerdasan angka. Maka pelajaran matematika menjadi pelajaran nomor satu, dimana anak harus mendapatkan nilai paling baik. Anak yang memiliki nilai terbaik pada mata pelajaran ini akan mendapatkan pujian dari para orang tua dan guru. Sebaliknya anak-anak yang memiliki nilai kurang pada mata pelajaran tersebut akan dicap sebagai anak yang bodoh.

Hasil dari suatu proses pendidikan tidaklah dapat dilihat dalam satu dua minggu, satu dua bulan bahkan satu dua tahun. Hasil pendidikan dapat dilihat satu generasi yang akan datang. Kalau kita mau memperbaiki kondisi bangsa ini maka hal yan pertama adalah merubah cara mendidik anak. Cara merubah cara mendidik anak adalah dengan cara merubah paradigma mengenai pendidikan. Pendidikan yang pada saat ini mengkedepankan nilai-nilai mata pelajaran (yang sangat mudah dimanipulasi), haruslah diganti dengan suatu paradigma bahwa pendidikan bukan bertujuan mendapatkan nilai-nilai pelajaran, tetapi pendidikan menjadi sarana mengembangkan seluruh potensi anak. Sekali lagi karena setiap anak memiliki potensi yang berbeda-beda dengan sendirinya anak dapat berkembang dengan kecepatan dan area yang berlain-lain pula.

Bagaimana cara menemukan potensi kecerdasan anak? Kapan sebaiknya kita dapat mengetahui potensi anak? Mengetahui potensi kecerdasan anak dapat dilakukan dengan pengamatan oleh orang tua (guru). Tentunya diperlukan orang tua (guru) yang berpengalaman untuk dapat mengamati dan menemukan potensi anak dengan cepat dan akurat. Orang tua (guru) haruslah rajin melakukan observasi dan dicatat dalam lembar observasi dengan tekun supaya hasil yang didapatkan sungguh sesuai dengan kondisi sebenarnya. Berapa waktu yang diperlukan untuk dapat menemukan potensi anak dengan cara ini? tergantung dari lamanya interaksi dan observasi antara anak dan orang tua (guru) setiap hari serta pengalaman dan kejelian orang tua (guru) yang melakukan observasi.

Salah satu metode lain, yang dapat diandalkan keakuratan dan kecepatannya adalah dengan cara melakukan analisa sidik jari. Dengan waktu pengambilan sample sidik jari selama sekitar sepuluh menit serta analisa dari sample sidik jari dari ke sepuluh jari tangan yang memerlukan waktu sekitar dua minggu, orang tua (guru) sudah dapat mengetahui peta potensi kecerdasan anak. Selain mengetahui peta potensi kecerdasan anak, dengan metode ini juga dapat diketahui potensi-potensi anak yang lain, seperti potensi kekuatan dan kelemahan karaker anak, potensi gaya belajar anak, dan ada atau tidaknya anak mengalami stress dalam belajar.   

Setelah mengetahui potensi anak, tahap berikutnya yang seringkali cukup sulit adalah menerima anak dengan potensi yang ia miliki. Sekali lagi karena pandangan masyarakat pada umumnya yang memandang anak yang kurang potensi kecerdasan angka (matematika), maka pada umumnya orang tua yang mengetahui buah hatinya memiliki potensi yang kuat pada kecerdasan angka akan segera tersenyum lebar dan merasa lega, begitu sebaliknya. Anak-anak yang memiliki potensi kecerdasan angka (matematika) yang rendah biasanya akan diberikan pelajaran matematika terus menerus sampai anaknya bisa, dengan kurang memperhatikan kondisi psikologis anak. Sekali lagi, kita harus merubah paradigma bahwa pendidikan bukan bertujuan mendapatkan nilai matematika yang bagus, tetapi mengembangkan potensi anak. Kalau ada kurang memiliki potensi di bidang matematika, pasti anak memiliki potensi di bidang lain. Tugas orang tua dan guru sebagai pendidik adalah memberikan fasilitas dan memotivasi anak untuk dapat mengembangkan potensi anak.

Bagaimana kondisi bangsa kita tiga puluh atau empat puluh tahun yang akan datang? Semuanya tergantung kepada Anda para orang tua dan guru. Mungkin kita tidak menyaksikan secara fisik lagi, tetapi kita akan dapat melihat dari dunia lain tanpa dapat berbuat apa-apa, selain terus memanjatkan doa kepada Yang Maha Kuasa. 


-selesai-
Note:
  1.  KB/TK Altenatif Tom Tom Lin siap memfasilitasi untuk mendeksi 'peta potensi' anak melalui prose pembelajaran sehari-hari maupun analisa sidik jari.
  2. Proses pembelajaran KB/TK Altenatif bertujuan melejitkan seluruh potensi kecerdana anak

Monday, July 2, 2012

PELAYANAN KAMI

Untuk mengetahui pelyanan kami lainnnya silakan lihat di
http://www.facebook.com/pages/Bina-Bangsa/145590315464679?sk=info
http://sekolahrumahbekasi.blogspot.com/