Monday, February 27, 2012

Tingkat Pencapain Perkembangan

Sejak dari kandungan sampai dengan dewasa manusia selalu mengalami perkembangan. Untuk anak-anak usia dini ada rambu-rambu yang dapat digunakan untuk melihat apakah anak-anak telah mencapai tingkat perkemabangan sesuai dengan usianya atau belum. Jika anak belum mencapai tingkat pencapain perkembangan yang diharapkan maka anak perlu diberikan stimulus yang lebih intensif supaya tingkat pencapain perkembangan yang belum tercapai bisa tercapai. Tingkat pencapain perkembangan dapat dibagi menjadi dua yaitu pencapaian pertumbuhan dan pencapain perkembangan. Pencapaian pertumbuhan adalah hal-hal yang berupa pertumbuhan fisik. Yang memepengaruhi hal ini adalah asupan makanan diberikan kepada anak. Makanan anak menerima asupan makanan yang bergizi atau tidak. Untuk anak usia 0-2 tahun tingkat pencapaian pertumbuhan anak mengacu pada kartu menuju sehat (KMS).
Pencapaian perkembangan merupakan suatu integarasi aspek pemahaman nilai-nilai agama dan moral, fisik,kognitif, bahasa dan sosial-emosional. Tingkat pencapaian perkembangan anak, merupakan salah satu aspek yang dibahas secara rinci dalam standar PAUD. Hal ini tentunya suatu hal yang harus diketahui dan dipahami oleh setiap orang tua, guru dan semua orang yang peduli terhadap anak usia dini. Tingkat pencapaian perkembangan di bagi tiap rentang 3 bulan untuk anak usia sebelum mencapai usia 1 tahun, 6 bulanan untuk anak dari usia 1 tahun sampai dengan anak sebelum mencapai usia 2 tahun. Sedangkan untuk anak usia dari 2 tahun tingkat pencapaian perkembangan diatur dalam rentang satu tahunan.
Detail menganai Tingkat Pencapain Perkembangan dalam bentuk power point dapat diperoleh secara cuma-cuma dengan mengirim e-mail ke tomtomlin15@yahoo.co.id.
Mari kita mendidik anak-anak penerus bangsa dengan cara yang benar dan tepat.


Monday, February 20, 2012

Circle Times

Kegiatan pembuka dan penutup dalam metode pembelajaran BCCT (Beyond Centers and Circle Times) adalah guru dan siswa duduk melingkar. (Circle Times). Ini menandakan bahwa guru dan anak adalah setara. Guru berfungsi sebagai fasilitator dan motivator. Anak-anak menjadi pusat pembelajaran. Ya anak-anak diberikan kesempatan dan dimotivasi supaya menjadi anak-anak yang aktif, kreatif dan berani mengungkapkan pendapat mereka. Dengan mengungkapkan pendapat tentu pengetahuan mereka bertambah dan percaya diri mereka meningkat. Kecerdasan bahasa mereka pun berkembang.
Sebagai pijakan sebelum main dan setelah main, circle times tentu merupakan hal yang sangat penting. Sebelum anak-anak bermain, tentu harus ada rencana permainan yang akan dilakukan serta menetukan aturan dalam bermain. Aturan bermain dibahas bersama-sama dengan anak. Ya anak anak tidak begitu saja menerima aturan main yang diberikan oleh guru, tetapi mereka diberikan hak suara untuk menentukan aturan main. Dengan demikian mereka sudah mulai belajar hidup dengan secara demokrasi, menerima perbedaan pendapat dan bermusyawarah. Apakah mereka sudah bisa? Selama kami menerapkan ini mereka mampu melakukan ini, dan semakin hari kemampuan mereka meningkat. Menerima perbedaan pendapat dan bermusyawarah memang harus dilatih sejak dini pula.
Setelah bermain anak-anak duduk melingkar kembali untuk mengingat kembali permainan yang mereka lakukan, maksud dan tujuan mereka melakukan permainan yang mereka pilih. Dengan melakukan ini ingatan mereka akan suatu hal yang mereka pelajari selama bermain akan semakin tajam.
Dengan metode ini seluruh kecerdasan anak, yaitu kecerdasan bahasa, diri, orang lain, logika matematika, tubuh, musik, alam dan spriritual akan berkembang. Dengan demikian mereka berkembang menjadi manusia yang utuh.